Politik Makhluk Halus
Oleh: Bernadinus Steni, (Kandidat Doktor dalam bidang Managemen Lingkungan IPB, Penggiat Standar Berkelanjutan)
Indonesia secara formal mengesankan dengan membuat demokrasi berbasis hak melalui amandemen konstitusi, tetapi juga pada saat yang sama sukses merayakan kompromi transaksional, elit yang mengontrol kekuasaan, militer mendapatkan konsesi prerogatif atas akses ekonomi, dan seterusnya.
Hal ini menuju pada suatu simptom, Indonesia berada pada peringkat indeks korupsi yang hanya beda tipis dengan Kazakhstan bahkan lebih rendah dari Vietnam tetapi sekaligus negara paling demokratis se-Asia Tenggara.
Jangan-jangan tipe demokrasi Indonesia memang demikian. Bahwa korupsi bukan lagi remah dan sisa demokrasi tetapi melekat di dalamnya.
Apa yang disebut oleh Derrida sebagai auto-imun merupakan senyawa dalam demokrasi Indonesia. Hantu-hantu yang merupakan musuh demokrasi datang dari dalam, menggerayangi demokrasi itu sendiri.
Terorisme, korupsi, nepotisme, lobyisme, korporatisme, kontrol politik media, elitisme adalah bayangan sepanjang badan yang menjadi konsesi jiwa demokrasi Indonesia.
Auto-imunitas adalah semacam reaksi organisme yang hidup untuk melindungi dirinya terhadap sesuatu yang dianggap mengancam dari luar. Dalam usaha itu, sistem imun merusak dirinya sendiri.