Petisi: Manggarai Sentris

Ketiga, perlu dibudayakan komunikasi yang dialogis antara para tokoh masyarakat. Komunikasi antara para tokoh menjadi sangat penting, selain memberi contoh yang baik kepada masyarakat, tetapi juga wahana untuk berembuk memikirkan tentang arah pembangunan Manggarai kedepannya. Beban untuk membangun Manggarai harus menjadi tanggung jawab sosial (social responsibility) yang kolektif masa mendatang, terutama dengan berjamak masalah di tingkat lokal, regional, nasional maupun global.

Masalah yang jamak ini hanya bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama (lonto le’ok). Merawat dan membangun rumah Manggarai harus dimulai dengan niat tulus, didasari semangat kebersamaan dan kegotoroyongan. Oleh karena itu, ego personal dan ego sektoral sedapat mungkin dikesampingkan demi rumah besar bangsa Manggarai. Ada berapa daerah di Indonesia telah memberi contoh ‘best practice’nya dalam hal konsensus atau musyawarah para tokoh masyarakatnya.

Konsensus atau musyawarah tersebut membahas dan memutuskan banyak hal terkait isu strategis dan urgen, seperti regenerasi kepemimpinan lokal, revitalisasi adat-budaya, arah gerak pembangunan daerah, sumber daya manusia dan alam, serta memberi solusi terhadap setiap permasalahan lokal yang dihadapi masyarakat.

BACA JUGA:
Bupati Heri Tetapkan WFO 50 Persen untuk Seluruh Jajaran ASN di Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More