Petisi: Manggarai Sentris
Pameran jargon yang tidak didasarkan pada basis gagasan membangun Manggarai yang kuat, akan menyebabkan kampanye politik menjadi kerumunan kata dan kalimat tanpa makna. Ketika stok kata dan kalimat berkurang, maka upaya terakhir adalah membuat sublimasi dengan mendramakan gimik atau pencitraan.
Membudayakan dan mewariskan politik daur ulang, politik jargon, politik lipstik dan politik gimik atau pencitraan kepada generasi mendatang merupakan bagian dari upaya terstruktur dalam menurunkan kualitas dan subtansi peradaban politik. Padahal jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di NTT, sumber daya manusia Manggarai sangat potensial dan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif dalam mengedepankan kontestasi politik berbasis gagasan.
Bertolak dari fakta munculnya dua gejala di atas, maka perlu ada upaya reposisi sebagai bagian dari ikhtiar memandikan ulang (purifikasi) peradaban politik di Manggarai. Upaya reposisi itu, antara lain: Pertama, menata ulang lagi peradaban politik dengan mengedepankan gagasan tentang ‘Manggarai Sentris’. Manggarai sentris merupakan konsep yang menekankan tentang kedaulatan peradaban politik pembangunan yang holistik, adil dan merata.