Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka

Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Evaluasi meliputi Pertama Pelatihan penilaian formatif dan holistik. Guru perlu diberikan pelatihan khusus tentang bagaimana melakukan penilaian berbasis proyek dan formatif. Ini bisa meliputi pelatihan dalam menyusun rubrik penilaian yang dapat mengukur keterampilan non-akademis dan proses belajar siswa.Kedua Penyediaan alat penilaian yang standar tetapi fleksibel. Pemerintah bisa mengembangkan alat atau panduan penilaian berbasis proyek yang standar tetapi tetap fleksibel untuk digunakan di berbagai konteks, sehingga guru lebih mudah dalam melakukan evaluasi.

Kesimpulan

Penerapan Kurikulum Merdekamembawa perubahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia, dengan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada siswa dan guru untuk menentukan cara belajar yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan individu siswa. Kurikulum ini mendorong inovasi dalam pembelajaran, di mana siswa dapat terlibat dalam kegiatan berbasis proyek, eksplorasi teknologi digital, dan pendekatan yang lebih kreatif serta kontekstual, yang lebih dekat dengan tantangan dunia nyata.Selain itu, pendekatan ini mendukung pengembangan keterampilan yang lebih luas, yang penting untuk menghadapi tantangan dunia yang cepat berubah, seperti kemampuan beradaptasi, kreativitas, dan keterampilan interpersonal.Guru juga diharapkan untuk berperan sebagai fasilitator, yang memungkinkan interaksi yang lebih dinamis dengan siswa dan membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

BACA JUGA:
Paradoks Gus Miftah
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More