Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka

Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT

b. Mendorong Berpikir Kritis

Salah satu aspek penting dalam peran fasilitator adalah mendorong siswa untuk berpikir kritis, yakni kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang tersedia. Guru mendorong siswa untuk berpikir kritis melalui berbagai cara:Pertama Mengajukan pertanyaan terbuka yang memerlukan analisis mendalam daripada jawaban sederhana. Guru menstimulasi diskusi yang memungkinkan siswa mempertanyakan informasi, mengajukan hipotesis, dan memikirkan konsekuensi dari berbagai sudut pandang.Kedua Mendorong pemecahan masalah (problem-solving), di mana siswa dihadapkan pada situasi atau masalah nyata yang memerlukan penyelesaian. Misalnya, dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan masalah kompleks yang membutuhkan pendekatan logis dan sistematis.Ketiga Menggunakan teknik pembelajaran berbasis inkuiri, di mana siswa diajak untuk mengeksplorasi topik secara mandiri dan mengembangkan pertanyaan penelitian mereka sendiri. Ini mendorong mereka untuk tidak hanya menerima informasi tetapi juga mempertanyakan dan menyelidiki lebih dalam. Guru, sebagai fasilitator, menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi, mengumpulkan bukti, dan membuat argumen yang mendalam, yang pada akhirnya melatih kemampuan berpikir kritis mereka.

BACA JUGA:
Melawan Politik Devide et Impera
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More