Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka

Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT

e. Asesmen yang Lebih Holistik dan Reflektif

Salah satu perubahan signifikan dalam Kurikulum Merdeka adalah sistem asesmen yang lebih holistik, yang tidak hanya mengukur kemampuan akademik tetapi juga perkembangan keterampilan dan karakter siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk:Pertama Melakukan refleksi diri: Siswa didorong untuk menilai diri mereka sendiri melalui asesmen formatif dan refleksi, yang membantu mereka mengenali kekuatan dan kelemahan mereka. Proses ini mendorong kesadaran diri dan pengembangan diri yang lebih baik.Kedua Penilaian berbasis proyek dan portofolio: Guru menilai siswa tidak hanya dari hasil ujian, tetapi juga dari proyek-proyek yang mereka kerjakan dan portofolio yang mencerminkan perkembangan keterampilan mereka. Hal ini memberi siswa kesempatan untuk menunjukkan potensi mereka dalam berbagai bentuk, bukan hanya dalam ujian tertulis.Ketiga Penilaian berkelanjutan: Asesmen dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa ditekan oleh ujian akhir. Hal ini memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang secara bertahap dan lebih menekankan pada perkembangan mereka secara keseluruhan. Sistem asesmen ini memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi potensi mereka di berbagai bidang dan menumbuhkan rasa percaya diri.

BACA JUGA:
Cegah Covid-19, Seminari Tinggi Ritapiret Berlakukan Prokes 6 M dan Tegakkan 4 Kebijakan Eksklusif Komunitas
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More