Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka

Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT

f. Lingkungan Belajar yang Inklusif dan Mendukung

Kurikulum Merdeka berusaha menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di mana setiap siswa, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau minat, diberikan kesempatan yang sama untuk berhasil. Ini dilakukan melalui:Pertama Pendekatan yang lebih personal dalam menangani kebutuhan setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.Kedua Budaya belajar yang kolaboratif dan partisipatif, di mana semua siswa didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan kelas, tanpa merasa takut untuk mengemukakan pendapat atau ide mereka.Ketiga Dukungan sosial-emosional, di mana pengembangan karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian sosial menjadi bagian penting dari pembelajaran.Dengan lingkungan yang mendukung ini, siswa merasa dihargai dan diberdayakan untuk menggali potensi mereka tanpa hambatan.

 

Peran Guru dalam Inovasi Pembelajaran

Peran guru dalam pendidikan modern, terutama dengan adanya perubahan kurikulum seperti Kurikulum Merdeka, telah mengalami transformasi signifikan. Guru tidak lagi sekadar sebagai pengajar yang hanya menyampaikan materi secara satu arah, tetapi lebih berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Berikut adalah penjelasan komprehensif mengenai bagaimana peran guru berubah dan bagaimana hal ini mendorong perkembangan siswa secara lebih holistik.

BACA JUGA:
Budaya Egaliter : Habitus Baru Merajut Kedamaian di TTU
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More