Yosef Freinademetz, Hidup Mati untuk Misi

Oleh: Arnoldus Nggorong

Oies, tempat dia dilahirkan, adalah sebuah dusun kecil dalam lingkungan Abtei di lembah Gardena, di tengah pegunungan Tirol Selatan. Dusun itu dikelilingi gunung-gunung tinggi menjulang yang bukan hanya menyajikan panorama indah dan memesona, namun juga menantang.

Di sanalah Uyop kecil, panggilan akrab Yosef Freinademetz di kampung halamannya, berjalan kaki mendaki gunung, menuruni bukit. Bila bepergian ke pasar yang jauh di Bruneck, dia juga melewati gunung dan bukit yang sama seraya memikul beban demi membantu orangtuanya. Maklum kedua orangtuanya hanyalah petani gunung. Suatu perjalanan yang melelahkan bagi seorang anak.

Lalu dalam karya pelayanannya sebagai pastor pembantu di Paroki St. Martin, Yosef Freinademetz mesti menempuh perjalanan jauh yang meletihkan demi melayani orang-orang sakit.

Benih yang Ditanam Allah

Dengan deskripsi ringkas di atas, dalam perspektif iman, sesungguhnya benih misi sudah mulai ditanam Allah dalam diri Yosef Freinademetz dan disemaikan-Nya di lingkungan yang tepat pula. Benih itu dipupuk dan dirawatnya secara intensif dalam dan melalui devosi kepada Hati Kudus Yesus, yang dihabiskannya berjam-jam di depan tabernakel.

BACA JUGA:
Iman Kristiani dan Prilaku Koruptif
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More