Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka
Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT
Di sisi lain, Melalui Kurikulum Merdekasiswa tidak hanya diajarkan aspek kognitif, tetapi juga didorong untuk mengembangkan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila, seperti kreativitas, mandiri, gotong royong, dan berkebhinekaan global. Kurikulum ini memberikan peluang bagi siswa untuk mengenali potensi diri, berpikir kritis, dan mengasah keterampilan sosial serta emosional yang relevan untuk masa depan.Namun, penerapan Kurikulum Merdeka juga dihadapkan pada tantangan, seperti kesiapan infrastruktur dan pelatihan guru yang perlu ditingkatkan di berbagai daerah, terutama wilayah dengan keterbatasan akses teknologi. Solusi untuk mengatasi tantangan ini mencakup pelatihan berkelanjutan bagi guru, dukungan infrastruktur, serta penyesuaian strategi pembelajaran berbasis teknologi.
Inovasi pembelajaran yang didorong oleh Kurikulum Merdeka mencakup penerapan teknologi dalam pembelajaran, asesmen holistik, serta pembelajaran berbasis proyek yang lebih fokus pada pengembangan keterampilan hidup. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan relevan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa dan mengurangi kesenjangan pendidikan di berbagai daerah.Dengan demikian, Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih adaptif dan inovatif dalam dunia pendidikan Indonesia, yang mendukung pengembangan potensi siswa secara optimal dan relevan dengan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global dengan keterampilan, karakter, dan kompetensi yang lebih baik. (*)