Diksi “Baik” Dalam Figur Seorang Gembala
Oleh: Apoloninus Anas (Direktur LBKP U-Geninus Kefamenanu)
Lihatlah figur prajurit yang menikam lambung Yesus. Sebelumnya ia bergelora dalam perjalanan ke Kalvari hati dan jiwa merwka mengeras dan ingin menghukum Yesus sampai sehabis-habisnya. Setelah menancapkan semua paku pada tangan dan kaki , Yesus tetap memandang dengan penuh kasih pada jiwa para prajurit. Yesus tidak menggunakan kewenangan Keallahanya membalas kekejaman para serdadu itu.
Namun Yesus tahu bahwa tujuannya adalah menyelamatkan jiwa. Karena fisik mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat pada Yesus dan jiwa mereka terbuka maka pengampunan datang. Yesus mengampuni dan mendoakan perajurit ini. Pengakuan iman pada Kristus pertama tama justru berasal dari prajurit di bawah kaki salib. “Sungguh orang ini Putra Allah”. Itulah keselamatan yang datang dari sang gembala. Artinya para prajurit hanya tersesat saja jiwanya.
Para rasul, para martir sebagai pengikut Yesus juga telah mengalami peristiwa seperti Yesus. Yesus meregang nyawa demi dosa -dosa manusia(domba-domba) sebagai pembuktian gembala yang baik. Para pengikutnya baik para rasul dan para martir juga meregang nyawa demi iman akan Kristus sebagai gembala baik yang bangkit.