Dengan demikian, sekolah dan lingkungan yang diciptakan menjadi tempat bagi peserta didik mendapatkan inspirasi untuk kehidupan masa depan. Lingkungan sekolah diciptakan dalam suasana yang menyenangkan dengan maksud dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk berkembang lebih maju menjadi pribadi yang utuh: mandiri, santun, gotong royong, taqwa, dan tanggung jawab (soft skill).
Ketiga: Guru. Di depan guru: Who am I? Itu adalah sebuah pertanyaan yang menantang bagi guru sebagai pengajar dan pendidik. Kehadiran peserta didik tanpa menyuarakan who am I?, pun seorang guru (pendidik dan pengajar) memiliki filling akan kebutuhan peserta didik. Peserta didik sedang mencari jati diri, identitas dirinya yang sebenarnya. Itu pertanda kesadaran akan diri sebagai manusia utuh yang memiliki kebutuhan akan pengenalan diri, penguasaan ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Guru sebagai pengajar ilmu pengetahuan dan pembentuk mental, karakter peserta didik memiliki profesionalisme dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik sudah mengantongi empat kompetensi guru, yakni kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Tidak dapat diragukan oleh peserta didik mengenai tugas mulia guru dalam membimbing peserta didik untuk mampu mengenal diri dan menjadi manusia sejati. Guru diyakini memiliki kepribadian mulia yang pantas dibanggakan karena kepribadiannya yang patut diteladani. Guru memperlihatkan diri sebagai pribadi yang tidak dapat diragukan karena baik dalam berpenampilan, cerdas dalam bersikap, dan santun dalam bertutur kata. Singkatnya, guru beretika akan dipuji mulia oleh peserta didik. Perkembangan peserta didik terbantu tidak hanya pengetahuan dalam kelas tetapi juga sikap dan penampilan guru yang menawan akan menginspirasi peserta didik.
good
waw