Sebagai gambaran awal, baiklah perlu diketahui asal muasal pertanyaan itu. Pertanyaan Who am I? itu lebih dikenal dalam dunia psikologi aliran humanis yang ditelurkan oleh seorang psikolog, Carl Rogers berkebangsaan Amerika Serikat dengan tiga konsep diri, dasar: self-image, organisme, dan medan fenomena yang kiranya lebih familiar dalam dunia psikologi. Carl Rogers lebih menekankan kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah dan sementara. Menurutnya, kejahatan dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah. Diyakini sungguh bahwa manusia utuh memiliki konsep diri. Seseorang yang disebut manusia mempertanyakan tentang dirinya yang sebenarnya dan identitasnya yang sesungguhnya. Manusia berupaya mencari jati dirinya yang sebenarnya. Tak cukup tubuh disadari sebagai yang dapat dibawa ke mana-mana. Mental, karakter sebagai isi tubuh itu menjadi prioritas pengenalan akan diri.
Karena itu, dalam konteks pendidikan dan dalam kaitan dengan pengenalan akan diri, pertanyaan itu dapat digolongkan sebagai pertanyaan mahadalam. Saya coba meletakkan pertanyaan itu dalam konteks pendidikan dan pembentukan manusia seutuhnya. Mula-mula manusia sedang berupaya mencari jari dirinya yang sesungguhnya. Tidak sekadar menyadari diri sebagai makhluk hidup secara biologis. Selalu ada sesuatu yang lebih dalam yang hendak dicari bahkan tentang dirinya yang terdalam (siapakah aku – yang sebenarnya) selain impian, harapan, dan cita-cita yang masih samar-samar. Sebuah kegelapan yang sedang dialami sekaligus sedang membutuhkan jalan terang.
good
waw