Who am I? (Siapakah aku?). Mula-mula saya memahami pertanyaan itu sebagai sebuah pertanyaan yang biasa-biasa saja dengan tanpa meremehkannya. Sepintas, pertanyaan jebakan – kira-kira seperti itu – yang bersumber dari si pembuat pertanyaan itu dengan dugaan untuk mengetahui identitasnya yang sebenarnya lewat teman bicaranya. Aneh, tentang dirinya, identitasnya yang sebenarnya, orang lain dilibatkan untuk mengenal dirinya lebih mendalam. Tetapi, apakah tidak benar bahwa si pembuat pertanyaan itu sedang mencari identitasnya yang sebenarnya? Kepada siapa pertanyaan itu ditujukan? Dalam konteks pendidikan: bukankah kepada setiap pengelola pendidikan atau kepada pihak yang dianggap bertanggung jawab untuk perkembangan dan pembentukan diri manusia seutuhnya?
Karena itu, judul tulisan ini pun berawal dari sebuah pertanyaan yang boleh saja mengundang reaksi spontan sekaligus dapat membingungkan sidang pembaca. Bisa saja seperti itu, bisa tidak sangat tergantung kepekaan dari setiap pembaca terhadap sesuatu yang dibaca dalam kaitan dengan konteks hidup dan pengenalan akan diri manusia seutuhnya. Tentu saja setiap pembaca memiliki interpretasi yang berbeda. Apalagi sudah terlalu biasa bahwa setiap pertanyaan tersembunyi jawaban yang mesti ditemukan. Atau tetap menjadi pertanyaan reflektif tanpa menghadirkan jawaban konkret. Setiap pertanyaan mengandung sebuah ungkapan kesadaran terdalam tentang diri seutuhnya di antara yang lain.
good
waw