Sampai pada hari kematianmu, kami masih harus mengurung diri dan tak boleh menjenguk engkau di RS Komodo Labuan Bajo, yang berlabel RS untuk pasien Covid-19. Kami ditakuti dengan situasi wabah virus Corona bahkan sampai saling menakut-nakuti jika kami mengunjungi engkau biarpun cuma semenit di RS Komodo. Sungguh mencekam memang situasi ini dan kejam betul seolah kami melupakan segala pengabdianmu lebih khusus dalam serikat dan provinsi Ruteng. Kami sungguh menghargai jasa baikmu. Pater, penghargaan kami tidak sebanding dengan pengabdianmu selama hidup. Hanya dengan lambaian tangan yang sebetulnya berat diangkat tapi itulah yang bisa kami buat mengiringi perjalananmu menuju Ruteng dan seterusnya.
Dari balik kaca mobil Ambulance, lihatlah lambaian tangan kami!
Dari balik kaca mobil Ambulance, lihatlah kepala kami menunduk,
menghormati dan menghargaimu!
Selamat jalan teman seperjalanan dalam panggilan imamat!
Selamat jalan teman bicaraku!
Selamat jalan teman rekreasi di meja Remi!
Doakanlah kami, konfratermu!