Ketika RD. Dr. Rofinus Neto Wuli Kobarkan Literasi Menulis Buku, dari STIPER Flores Bajawa untuk Indonesia dan Dunia
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Pernah Meraih Juara I Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Dies Natalis IFTK Ledalero Tahun 1994
Qui scribit bis legit. Demikian adagium bermakna Bahasa Latin yang berarti Barang siapa menulis, ia sama dengan dua kali membaca. Adagium ini sangat tepat disandangkan pada sosok luar biasa Reverendus Dominus (RD) Doktor Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han) atau yang akrab disapa Romo Ronny. Romo Ronny merupakan salah satu sosok akademisi dan imam yang saya kenal secara baik dalam tiga dasawarsa terakhir.
Sejak jumpa pertama di Rumah Formasi Tahun Orieantasi Rohani (TOR) Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret yang berlokasi di Wisma TOR Lela, Kabupaten Sikka tahun 1989, sosok Rofinus Neto Wuli-frater muda saat itu-tampil elegan. Cara komunikasinya dengan 80-an fratres TOR saat itu yang datang dari pelbagai Seminari Menengah di Indonesia, di antaranya Seminari Pius XII Kisol. Seminari Yohanes Brechman Todabelu Mataloko, Seminari San Dominggo Hokeng, Seminari Lalian Atambua, dan pelbagai seminari dari Jawa dan Kalimantan lain dari yang lain.
Frater Ronny saat itu selalu berbicara dengan menggunakan bahasa yang memenuhi kaidah berbahasa Indonesia yang baku. Ia juga memiliki referensi narasumber ternama dari pelbagai kalangan ilmu. Maklum, frater Ronny saat itu dikenal sebagai salah seorang kutu buku yang suka membaca buku apa saja.