Tiga Raja dari Timur: Simbol Serpihan Kebijaksanaan Allah

Menurut Herodes, kehadiran bayi Yesus di Betlehem sebagai suatu bentuk persaingan luar biasa. Sehingga dalam perjalanannya waktu pasca Tiga raja pergi dari kediamannya, Herodes merubah haluan. Dari turut menyembah menjadi turut membunuh.

Ekspresi kecongkakan dan kesombongan raja Herodes nyata ketika dia membunuh semua bayi yang berada di kerajaannya. Namun Yesus tidak berhasil dibunuh seperti nasib bayi bayi lain yang lahir di waktu yang sama karena keluarga kudus berhasil mengungsi ke Mesir.

Misteri Natal

Momentum hari ini adalah rangkaian peristiwa khas pasca Natal. Kekhasan Natal itu terletak pada kemasannya. Kemasan itu mengundang sejuta interpretasi spiritual. Dan kemasan Natal itu cuma satu. Damai. Suasana Natal adalah susana spiritualitas perdamaian. Damai di surga setidaknya terasa juga di bumi. Et in terra pax hominibus bone voluntatis.

Natal itu kental dengan damai. Itu kekhasannya. Gema Natal tak selamanya berkaitan dengan aksesoris yang menyilaukan. Silauan aksesoris terkadang merubah cara menyikapi momen Natal. Natal itu pesta perdamaian jiwa. Karena Allah bersama kita. Sehingga hanya sukacita saja yang nampak. Herodes tidak berhasil berdamai dengan dirinya sendiri. Karena jiwa yang tidak damai tadi membuat Herodes kalang kabut, takut dan memuncak kesombongannya. Roh Damai sebagai kekhasan Natal tidak sampai di hati Herodes.

BACA JUGA:
Engkau Tahu:  Anak Boba Ingin Makan Roti
Berita Terkait
1 Komen
  1. Afifah berkata

    good

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More