Mengendus Fenomena Tanah Bergerak di Dusun Tado

“Sebetulnya bencana alam yang ada di Wae Munting sejak tahun 2018. Waktu itu yang menjadi korban hanya 1 rumah atas nama Benyamin Nanifeto. Saya sebagai ketua kelompok penerima bantuan BSPS sudah laporkan ke pemerintah desa, namun tidak ada tanggapan.

Pada tahun 2021 intensitas curah hujan semakin tinggi sehingga bencana alam yang dialami oleh saudara Benyamin dialami juga oleh 3 warga lainnya di Kampung ini. Dan tahun 2021 sempat kami laporkan bersama bapak Dusun bahwa yang jadi korban di sini ada 4 rumah. Pemerintah Desa juga sudah melaporkan kepada pemerintah yang lebih tinggi namun  sampai saat ini belum ada pihak terkait yang datang monitor.

Di tahun 2022 ini korban semakin bertambah menjadi 10 rumah. Bencana ini membuat warga kampung ini tidak nyaman, apalagi kalau hujan malam hari. Warga waspada tinggal di depan rumah”, tutur Ketua BPD, Viktor Bitrudis, Rabu  (16/3).

Kepala Dusun Tado, Mikael Agung juga mengemukakan hal senada. Ia merincikan, dari total 11 rumah yang terdampak, 4 rumah kategori rusak berat dan 7 lainnya rusak ringan.

BACA JUGA:
Menjadi Orang Tua Sakti di Masa Pandemi Covid-19
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More