Mengendus Fenomena Tanah Bergerak di Dusun Tado

Mengendus Fenomena Tanah Bergerak di Dusun Tado

Penampakan tanah terbelah sepanjang ratusan meter di ujung bawah Kampung Wae Munting, RT 006 Dusun Tado. Foto : Robert Perkasa, Rabu (16/3/2022)

 

Fenomema tanah bergerak di Dusun Tado

Kasat mata, tekstur Dusun Tado berada di kemiringan. Dusun ini dilingkungi pegunungan Golo Leleng, hamparan perkebunan kemiri dan hutan Jati.  Akses jalan menuju Dusun mungil ini melalui cabang Dahot-Pusut-Bibang-simpang Ndiri dengan tekstur jalan berkelok dan tanjakan tajam sekira 6 kilo meter atau 3 km dari simpang Ndiri.

Dusun Tado ditopang dua anak Kampung ; Dange dan Wae Munting yang letaknya berdekatan sekira ratusan meter. Khusus kampung Wae Munting, diapiti dua anak sungai, Wae Dongka sebelah kanan dan Wae Tiku Dange di seberang kiri. Sementara itu di sebelah atas kampung ini terdapat banyak sumber air (mata air) termasuk Wae tiku  (sumber air bersih) bagi warga kampung ini.

Di bagian atas kampung, persis di depan rumah bapak Benyamin Nene Haefeto (salah seorang korban) tampak berair mirip rawa-rawa. Sedangkan di bagian bawah Kampung itu terdapat hamparan sawah dan bentangan perkebunan warga.

BACA JUGA:
Nomen Est Omen, Quo Vadis Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More