Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka
Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT
Solusi untuk Mengatasi Keterbatasan Infrastruktur yaitu Pertama Investasi pemerintah dalam infrastruktur teknologi. Pemerintah perlu meningkatkan investasi untuk menyediakan akses internet dan perangkat teknologi di sekolah-sekolah yang berada di daerah tertinggal. Program seperti penyediaan internet satelit di daerah terpencil atau bantuan perangkat keras (seperti laptop dan proyektor) dapat membantu meningkatkan akses ke teknologi.Kedua Pemanfaatan sumber daya lokal. Sekolah di daerah terpencil bisa diberdayakan untuk menggunakan potensi lokal dalam pembelajaran berbasis proyek. Misalnya, proyek-proyek yang berbasis pada kondisi geografis, budaya, atau ekonomi setempat dapat dilakukan tanpa harus bergantung pada teknologi canggih.Ketiga Kerja sama dengan sektor swasta.Pemerintah dan sekolah dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk menyediakan akses internet gratis atau murah, serta perangkat lunak pendidikan untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil.
- Kesiapan Guru
Tantangan lain yang signifikan adalah kesiapan guru untuk mengadopsi pendekatan baru yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka. Beberapa tantangan terkait kesiapan guru meliputiPertama Kurangnya pemahaman tentang pendekatan baru. Banyak guru yang masih terbiasa dengan metode pengajaran tradisional dan mungkin kesulitan mengadopsi peran sebagai fasilitator dalam pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa.Kedua Keterbatasan pelatihan. Di beberapa daerah, guru belum mendapatkan pelatihan yang memadai untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara efektif, terutama terkait metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan inovatif.Ketiga Perbedaan kesiapan antar guru. Tidak semua guru memiliki tingkat keterampilan yang sama dalam menggunakan teknologi pendidikan, yang merupakan bagian penting dari Kurikulum Merdeka.