Inovasi Pembelajaran: Mewujudkan Potensi Siswa Melalui Penerapan Kurikulum Merdeka

Oleh Hans Chandra, Guru Penggerak & Co Kapten Belajar.id NTT

Pendahuluan

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kebijakan pendidikan di Indonesia yang dirancang untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas lebih besar kepada sekolah dan guru dalam mengelola pembelajaran. Kurikulum ini berfokus pada pengembangan potensi individual siswa dengan memberikan ruang bagi siswa untuk memilih jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhannya. Ada beberapa tujuan utama kurikulum merdeka diantaranya Pertama Meningkatkan Kemerdekaan Belajar. Salah satu tujuan utama dari Kurikulum Merdeka adalah memberi lebih banyak ruang bagi siswa untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan siswa memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka sejak dini.Kedua Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan kreativitas. Proses pembelajaran lebih berfokus pada pemahaman konsep, bukan hanya hafalan materi.Ketiga Memberikan Fleksibilitas kepada Guru dan Sekolah. Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah dan guru diberi kebebasan untuk mengembangkan dan menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal serta karakteristik siswa. Guru memiliki peran yang lebih besar dalam merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan bagi siswa.Keempat Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Siswa. Dengan memberikan siswa kesempatan untuk memilih jalur pembelajaran mereka sendiri, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengurangi tekanan akademis yang berlebihan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa dan membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan.Kelima  Mengurangi Kesenjangan Pendidikan. Kurikulum Merdeka juga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di berbagai daerah dengan memberikan fleksibilitas dalam penerapan kurikulum. Ini berarti bahwa sekolah-sekolah di daerah terpencil atau dengan sumber daya terbatas dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteks mereka.

BACA JUGA:
Sel Tubuh Manusia: Lokus Terkecil Hak & Kewajiban Keperdataan Menurut Prinsip Hukum Ulpinianus
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More