Desaku Yang Kucinta

Oleh : Alvares Keupung**

Kembali kepada lagu Desaku. Bisa jadi, dari pengalaman – pengalaman empirikal yang terbangun secara eksistensial akan situasi desa, menjadi titik picu refleksi bagi seorang L. Manik untuk menuang gagaskannya dalam sebuah lagu yang sangat reflektif. Ada hal menarik yang secara tersirat digagaskan L. Manik : mencintai desa yang bermakna menemukan spirit kehidupan desa sebagai titik mula dan penyokong roda pembangunan bangsa. Sebab, desa dengan segala orisinalitasnya adalah ” daya ” yang memberi hidup bagi kehidupan. Dengan segala kemampuan sumber daya alamnya yang memadai, desa dapat menjadi penopang bagi kehidupan banyak orang. Dengan potensi – potensi alamiah yang dimiliki, desa menjadi sentra kemapanan dan kedaulatan secara ekonomi bagi warganya.

Fakta lain, desa adalah sebuah locus ( tempat ) yang selalu menghadirkan rasa kenyamanan bagi siapa pun yang menempatinya. Situasi persatuan, persaudaraan, kekeluargaan dan kekerabatan yang sangat tinggi selalu menjanjikan dan menjadi ” ruang ” yang layak bagi perdamaian. Sebab apa ? Secara karakteristik, masyarakat desa selalu ditandai dengan ciri fraternitas ( persaudaraan ) dan communio ( kebersamaan ) yang melekat padanya. Maka, L. Manik benar : ” desaku……tak mudah bercerai “.

BACA JUGA:
Me-reinkarnasi-kan Fungsi Eks Kantor Dan Waserda KUD Lela Jadi Rumah Produksi (Sebuah Harapan dan Sumbangan Pemikiran)
Berita Terkait
5 Komen
  1. Arcico Weldy S berkata

    Thank for the information, please visit
    VisitUs

  2. Perhotelan berkata

    Siapa sosok di balik lagu Desaku ?

  3. Administrasi Bisnis berkata

    Siapa sosok di balik lagu Desaku ?

  4. Rio Ramadhan berkata

    good

  5. Afifah berkata

    thanks

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More