Yosef Freinademetz, Hidup Mati untuk Misi

Oleh: Arnoldus Nggorong

Itulah kesempatan yang baik bagi rekan-rekannya membujuk Yosef Freinademetz untuk ikut mengungsi bersama mereka. Namun di tengah perjalanan dia meminta kendaraan dihentikan dan dengan bercucuran air mata, dia mendesak para sahabatnya untuk membiarkannya kembali ke Puoli. Lalu dengan sembunyi-sembunyi dia pulang ke sana ditemani Bruder Ulrich. Sebuah pengorbanan yang besar dari seorang Yosef Freinademetz.

Berulang kali Freinademetz mengalami siksaan dan penganiayaan yang hampir merenggut nyawanya. Pengalaman menghadapi maut dikisahkannya sendiri dalam surat kepada keluarganya di rumah.

“Tahun lalu sebenarnya beberapa kali saya menghadapi maut. Pada suatu malam saya harus melarikan diri melalui suatu daerah tanpa jalan, karena kaum Boxer mengincar-incar untuk membunuh saya. Pada kesempatan lain serdadu-serdadu sudah siap untuk menembak saya. Tapi Mandarin yang menaruh kasihan kepada saya, minta dan berhasil membujuk mereka supaya membebaskan saya.” Tulisnya.

Rahmat Ekaristi

Walaupun Yosef Freinademetz berkarya sebagai misionaris di Cina daratan, namun dia mewariskan semangat misi yang besar bagi Gereja universal. Justru untuk itulah Uskup Brixen, Mgr. Gaser dengan rela melepaskannya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More