Yosef Freinademetz menjalankan dengan cara yang radikal perkataan Yesus, Sang Gembala Agung, yaitu meninggalkan domba yang 99 ekor lalu pergi mencari satu yang tersesat (bdk. Mat. 18:12). Sebab di keuskupan Brixen, lebih-lebih di kampung halamannya, Yosef Freinademetz masih sangat dibutuhkan.
Dengan lain kata, dia meninggalkan segala-galanya, keluarga yang sangat dikasihinya, para sahabat, alam yang indah, umat yang membutuhkan pelayanannya, rasa aman dan nyaman yang didapatkannya (bdk. Luk. 9:2).
Bertemu Pembimbing yang tepat
Sesampai di tanah misi, yang dimulai di Hongkong, di daratan Cina, bukanlah kebetulan Yosef Freinademetz ditugaskan oleh uskup Raimondi untuk membantu Pastor Piazzoli. Lagi-lagi Tuhan menunjukkan kuasa dan jalan-Nya yang tepat yaitu menuntun dan mempertemukannya dengan seorang Pastor yang saleh.
Sebab di bawah bimbingan imam yang saleh ini, Yosef Freinademetz mendapat pengalaman yang amat berharga, yang kelak turut membentuk dirinya menjadi seorang misionaris sejati.