“X Factor” dalam Belajar: Membaca Semangat Anak U-Genius Kefamenanu, Xavira Lake

Berproses yang benar hanya bisa terlaksana melalui proses berkanjang dalam peristiwa perjumpaan atau mengalami. Belajar pada sumber-sumber yang lain yang bisa menggugah kehidupan.

Situasi Dilematis

Gaya belajar para siswa saat ini sudah bergeser. Rata-rata para siswa terjebak dalam pola belajar instan. Itu terbaca dari cara mereka menggunakan teknologi. Teknologi memang mempermudah manusia dalam beraktifitas namun dalam kaitaan dengan proses mengasah nalar, teknologi tidak sepenuhnya dianjurkan atau menjadi sandaran utama.

Banyak siswa berpikir keliru bahwa menemukan jawaban di google, youtube dll adalah bagian inti dari belajar masa kini. Padahal itu hanya salah satu cara mempermudah dalam belajar. Bukan latihan mengasaha ilmu melalui peristiwa “brain excercise”.
Itulah kekeliruan dan para siswa dilema. Maka butuh tuntunan dalam memahami konsep dan pahaman hakiki tentang belajar.

Sebenarnya hal utama dalam belajar adalah pembentukan karakter belajar pada diri siswa. Karakter belajar yang baik berpengaruh pada pertahanan ilmu dalam nalar lebih lama atau bahkan bertahan lama. Karena otaknya terus diasah dan dilatih dengan benar seperti pada taxonomi Bloom.

BACA JUGA:
Karya Seorang  Musafir
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More