Demikian pun, webinar telah menjadi salah satu trend terbaru yang tidak harus menghadirkan peserta di suatu tempat tertentu pada kesempatan seminar. Bahkan aplikasi zoom untuk pembelajaran yang lagi nge-trend di kalangan siswa. Perlombaan tingkat nasional bahkan tingkat provinsi atau kabupaten pun diselenggarakan secara virtual. Semuanya betul mudah dan dipermudah serta dimudahkan dalam segala urusan. Tak banyak merepotkan karena semua urusan lewat sebuah sistem yakni sistem aplikasi. Komunikasi lisan langsung berhadapan muka (muka dengan muka) seolah sejauh sungguh dibutuhkan. Peralatan digital dengan sistem aplikasi sudah mengambil alih dalam mengatasi semua sistem kerja yang bersifat tele (jauh): telephone: suara jarak jauh bisa didengarkan yang berkembang pesat mula-mula dari telewicara: bicara jarak jauh, dan televisi: melihat jarak jauh.
Akan tetapi, aplikasi apa pun yang digunakan dalam dunia digital dalam mendapatkan informasi-pengetahuan sama sekali tidak menggeser keterampilan dasar: literasi dan numerasi sebagai kemampuan bernalar tentang teks dan angka. Keterampilan dasar ini terus-menerus dikampanyekan dan bahkan telah menjadi sebuah gerakan khususnya di sekolah-sekolah. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) untuk menumbuh-kembangkan budaya literasi dalam pengembangan diri siswa, terutama. Bukan hal yang mustahil bahwa karakter siswa dibentuk dalam berliterasi. Siswa merasa bangga akan penemuannya sendiri dalam kegiatan membaca. Membaca berarti mendapatkan informasi-pengetahuan. Siswa menjadi bangga mendapatkan sendiri informasi-pengetahuan yang pernah diajarkan atau yang belum pernah diajarkan sebagai hal baru yang ditemukan. Dalam hal ini, kepercayaan diri dibangun dan karakternya dibentuk secara baik dan benar berdasarkan bahan bacaannya. Konsep-konsep pemikiran yang menarik dan berkesan yang didapatkan dari kegiatan membaca akan mengubah cara berpikir dan memandang sesuatu serta cara berperilaku yang baik dan santun.