Maria di Fatima dan Perlawanan terhadap Atheisme

Oleh: Bernadinus Steni (Mahasiswa S3 Dalam Bidang Managemen Lingkungan IPB, Penggiat Standar Berkelanjutan)

Lalu, terjadilah penampakan itu yang diperlihatkan pada Jacinto (7), Fransisco (9) dan sepupu mereka Lucia (10). Banyak kalangan menganggap penampakan itu sebagai halusinasi bocah cilik. Bahkan gereja sendiri anggap peristiwa itu sepele. Tiga bocah itu diejek, hingga ditahan dalam sel. Hebatnya, mereka tetap bertahan sampai akhirnya 70.000 orang ikut melihat matahari menari di angkasa. Jumlah yang percaya pun bertambah. Dalam tiap perjumpaan mereka, Bunda memberikan pesan-pesan khusus. Salah satunya adalah meminta mereka untuk mendoakan dunia kepada Immaculate Conception (Bunda yang dikandung tanpa noda).

Segera setelah penampakan itu, perubahan domestik Portugal mulai tampak. Perilaku kaum republiken mulai terjadi. Misalnya, koran lokal yang dikenal antikristen (antiagama) justru mengkritik keras tindakan tidak manusiawi yang diperlihatkan kelompok sektarian terhadap kelompok religius di fatima. Setahun kemudian uskup yang diasingkan dipulangkan kembali. Seminari-seminari dibuka lagi dan gereja-gereja bisa beroperasi seperti sebelumnya.

BACA JUGA:
PATRIA PMKRI Resmi Diakui Negara
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More