Engkau Tahu:  Anak Boba Ingin Makan Roti

Oleh: Yosep Bala Makin, S.Pd

Yubilaris menawarkan kaca mata iman yang melampaui rasionalitas manusia. Bahkan, yubilaris dengan tegas mengumandangkan kematian Allah rasional dan serentak menegaskan secara terang benderang kebangkitan Allah iman. Dalam terang iman itu yubilaris mengakui Allah yang dekat, yakni ”jadilah cahaya dunia”. Dalam terang iman, cahaya itu akrab dengan kata percaya. Percaya bahwa semuanya telah Ia ketahui.

Yubilaris membawa cahaya itu dengan kekuatan penuh dan keterbatasan manusia dan dengan kelemahan dan kerapuhannya. Tetapi, yubilaris tetap setia dalam pelayanan yang sudah berlangsung bertahun-tahun bahkan sudah berusia 40 tahun dalam imamat. Yubilaris membawa serta cahaya di tangannya dan dalam seluruh hidupnya sebagai imam yang terungkap dalam goét Manggarai: pandé to’o ata toko (bangunkan yang tertidur), kéngko ata témo (ingatkan yang terlupa), torok molor, titong imbi (ngomong benar, ajar iman).  Cahaya iman yang dibawa tidak perlu kaya raya. Ada prinsip yang dianut dalam pelayanan bahwa tanpa perlu kaya raya untuk setia, tanpa perlu bergelimpangan harta untuk bahagia. Sekarang, yubilaris bahagia bersama kita umat beriman dan komunitas panti asuhan, Wae Peca.

BACA JUGA:
Bupati Heri Tetapkan WFO 50 Persen untuk Seluruh Jajaran ASN di Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More