Engkau Tahu:  Anak Boba Ingin Makan Roti

Oleh: Yosep Bala Makin, S.Pd

Pater Hubert Muda, SVD, seorang doktor misiologi menjadi pengkhotbah dalam misa syukur Pancawindu imamat dari Pater Yakobus Modho, SVD. Misiolog berkhotbah dengan menyusuri tiga tempat perutusan sang yubilaris, yakni Paroki Sita, Paroki Melolo, dan Panti asuhan Wae Peca. Motto tahbisan menjadi energi positif yang telah mengawal yubilaris secara sosial, kultural, dan religius selama 40 tahun dalam ziarah imamatnya. Motto suci itu adalah afirmasi imannya yang teguh kepada Tuhan bahwa Tuhan itu dekat dengan dia dan mengenal dia dalam segalanya yang diungkapkan dalam versi goét Manggarai bahwa yubilaris adalah figur yang ”toé nggiru  dan toé lélo tédéng” yang selama 40 tahun imamat, belaskasihnya berlimpah-limpah, ”kembus neho wae téku, mboar ného waé wa’a”.

Dengan motto yang dipilihnya, yubilaris sepertinya tidak kehilangan ideologi kultural Manggarai tentang Allah, ”iné rinding wié, amé rinding mané. Iné watu cié, ata piyé toé imbi. Amé watu waras, ata piyé toé ara.” Karena itu dalam keteguhan iman akan Allah yang dekat, dia tidak mewartakan dengan kaca mata rationalitas manusia semata. Apalagi dengan keangkuhan intelektual.

BACA JUGA:
Aneh, di Manggarai Keluarga Besuk Pasien Covid-19 Tak Pakai APD
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More