Paradigma Baru Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Oleh: Yosep Bala Makin, SVD

Karena itu, Kurikulum 2013 (K13) sungguh memerhatikan keberadaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Kurikulum 2013 sebagai kurikulum terbaru sebelum Kurikulum Merdeka (Kuka) Belajar diluncurkan menggiring semua tenaga pendidik dan kependidikan untuk terlebih dahulu memahami kedudukan bahasa Indonesia (secara umum) adalah yang utama dalam mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan pada semua mata pelajaran.  Penguasaan bahasa secara baik dan cermat akan dapat menguasai dunia ilmu pengetahuan. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menjadi begitu penting bahkan menjadi yang paling utama. Sebuah semboyan yang sudah dikenal luas sebagai penyemangat dan ungkapan kecintaan terhadap bahasa Indonesia adalah Utamakan bahasa Indonesia, Lestarikan bahasa daerah, Kuasai bahasa asing. Dengan kata lain, untuk dapat menguasai bidang ilmu lain, bahasa adalah peranti utama.

Bahkan dalam pemakaiannya, tutur bahasa seseorang dalam ragam lisan menjadi barometer dalam mengukur karakter dan kepribadian seseorang. Maka boleh dengan lantang disuarakan bahwa bahasa adalah ibu segala ilmu. Kalau bidang ilmu lain selain bahasa disebut sebagai ibu segala ilmu, menjadi semakin benar bahwa bahasa juga memegang peranan penting sebagai ibu segala ilmu. Bahkan semakin dipahami pula bahwa bahasa memiliki kuasa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan lebih lagi dalam berkomunikasi.

BACA JUGA:
Tak Penuhi Standar BAN, 84 PTS Terancam Ditutup
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More