Lalu Tuhan melihat bahwa semua BAIK adanya. Tdk ada yang buruk yang keluar dari mulut Allah. Semua KATA yang keluar dari mulut Allah itu BAIK dan MENGHIDUPKAN sehingga segala sesuatu HIDUP.
Lalu pada akhirnya, Allah menciptakan manusia. Berbeda dengan makluk lain, Allah menciptakan manusia menurut GAMBAR dan RUPA dari ALLAH sendiri dengan bersabda:
“Marilah kita [ditafsir: Allah Tritunggal] menciptakan manusia menurut GAMBAR dan RUPA kita! ” (Kej 1:26).
Nah di sini, manusia diciptakan menurut IMAGO DEI. Manusia diciptakan menurut GAMBARAN diri Allah sendiri. Tapi bukan gambaran diri Allah secara fisik. Sehingga hal itu tidak berarti bahwa kalau saya ganteng dan hidung mancung maka Allah yang menciptakan saya juga pasti ganteng dan hidung mancung. Tidak demikian maksudnya.
GAMBAR Allah yang dimaksudkan itu terutama GAMBARAT INTI JATI DIRINYA yaitu KASIH.
Sehingga dengan demikian, sejak Adam dan Hawa, manusia diciptakan untuk menjadi GAMBARAN KASIH ALLAH. Itu artinya: kalau Allah adalah 100% KASIH, maka manusia juga adalah KASIH dan ini seharusnya menjadi INTI JATI DIRINYA.