Komite Sekolah SDK Wolobela 024 dan Warga Keluhkan Kondisi Gedung Sekolah yang Terancam Ambruk Akibat Tanah Longsor

Laporan: Yulius Regang (Koordinator Jurnalis Warga Pena Inklusi)

Hal senada diutarakan oleh ibu Aleksa Sine, ”posisi kami terancam, longsor hampir setiap tahun, terutama musim hujan, kalau musim hujan berlebihan antara satu sampai dua minggu, kami takut jalan-jalan.

Dan sebagai orang tua murid, kami cemas kalau terjadi tanah longsor di saat anak-anak kami sedang ikut pelajaran di sekolah.

Komite Sekolah SDK Wolobela 024 dan Warga Keluhkan Kondisi Gedung Sekolah Yang Terancam Ambruk Akibat Tanah Longsor
Rumah Adat suku Kunemara, salah satu unit bangunan dari deretan rumah warga yang terancam longsor, di RT.05/RW.02, dusun Turenggedo desa Bu Nua Pu’u, Kecamatan Tana Wawo. (Kamis, 15/08-2024). Foto: Yulius Regang

Di RT.05, ada beberapa rumah yang terancam, termasuk rumah adat, bahkan ada satu rumah yang jaraknya hanya beberapa meter dari bekas longsor. Kami berharap ada yang bisa membantu kami.” Ujar Sine.

Ketua RT.05 bapak Lorensius Djuang  dan tokoh masyarakat bapak Bernabas, juga ikut bicara, menurut mereka, ”tahun 2018 pernah dipasang kawat bronjong dan turap oleh salah satu CV, tetapi semuanya sudah tertimbun tanah, karena longsor terus setiap tahun, terutama dimusim hujan. Kami berharap ada yang perhatikan kami.” Pinta Djuang dan Bernabas.(*)

BACA JUGA:
Bambang Soesatyo Dorong Kuliner Indonesia Sebagai Kekuatan Diplomasi Internasional
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More