Duc in Altum: Menuju Komunitas Perjuangan, Merawat Kehidupan
Surat Gembala Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu
Konteks perikop tersebut adalah Yesus sedang mengajar firman Allah kepada orang banyak di tepi danau Genesaret. Yesus meminta Simon Petrus yang sudah bekerja sepanjang malam dengan kemampuan mereka sendiri tetapi tidak mendapatkan apa-apa, untuk menebarkan jala. Simon Petrus taat pada perintah Yesus. Dan ketaatan itu mendatangkan buah. Mereka menangkap ikan dalam jumlah banyak; dua perahu penuh dengan ikan. Melampui penangkapan ikan dalam jumlah banyak, Simon Petrus mengenal Yesus dan mengenal dirinya sendiri. “Tuhan, pergilah dariku karena aku adalah orang berdosa, “katanya. Akhirnya, Simon Petrus yang mengenal Yesus dan mengenal dirinya mendapat tugas dari Yesus menjadi penjala manusia. “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjadi penjala manusia,” (Luk 5: 10).
Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan anak-anak Zebedeus meninggalkan segala sesuatu lalu mengikuti Yesus. Dalam rangka menjalankan sinode dengan visi Keuskupan Maumere yang beriman, sejahtera, solider, dan membebaskan dalam terang Sabda Allah, berdasarkan perikop Injil di atas, beberapa hal berikut ini dapat kita garis bawahi.
- Inisiatif dan penugasan untuk menjadi utusan berasal dari Yesus.
- Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Yesus menjadi suatu keniscayaan. Yang dituntut dari murid-murid adalah ketaatan dan pertobatan terus-menerus.
- Dan Yesus sendiri yang menyertai orang-orang yang diutus-Nya. Dalam dan bersama Dia ada jaminan akan hasil yang melimpah dalam menjalankan tugas perutusan.
- SINODE KEDUA KEUSKUPAN MAUMERE
Rekan-rekan Imam, Biawaran/wati, Ibu, Bapak, Saudara, Saudari, Umat Allah sekalian yang saya kasihi.