Dari Kapur ke Klik: Bagaimana Teknologi Mengubah Paradigma Pendidikan Global (Bag.II)

Oleh: Hans Chandra, Guru Penggerak & Aktor Awan Penggerak

 

Selain biaya implementasi awal, ada juga biaya pemeliharaan yang tidak kalah besar. Teknologi terus berkembang, dan perangkat lunak serta perangkat keras yang digunakan dalam pendidikan harus terus diperbarui agar tetap relevan dan efektif. Sekolah-sekolah harus bersiap untuk mengalokasikan dana tambahan untuk menjaga agar teknologi tetap berfungsi dan mendukung proses pembelajaran secara efektif.

 

  1. Kesiapan Guru dan Resistensi Terhadap Perubahan

Perubahan besar dalam sistem pendidikan tidak hanya membutuhkan perangkat teknologi, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia, khususnya guru. Banyak guru yang telah mengajar selama bertahun-tahun dengan metode tradisional merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya diri atau bahkan takut bahwa penggunaan teknologi akan menggantikan peran mereka sebagai pendidik.

 

Sebuah survei oleh OECD pada tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 60% guru di negara maju merasa kurang siap untuk menggunakan teknologi dalam kelas mereka. Hal ini terutama terlihat pada guru yang sudah senior, yang terbiasa dengan metode pengajaran tradisional dan merasa kewalahan dengan tuntutan teknologi modern. Kondisi ini tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga di Indonesia, di mana banyak guru di daerah-daerah terpencil belum menerima pelatihan yang memadai untuk menggunakan perangkat digital dalam pengajaran mereka.

BACA JUGA:
Hannah Arendt: Menilai Tindakan Politik dan Pencaharian Makna
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More