Dari Kapur ke Klik: Bagaimana Teknologi Mengubah Paradigma Pendidikan Global (Bag.II)

Oleh: Hans Chandra, Guru Penggerak & Aktor Awan Penggerak

 

  1. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan Teknologi

Selain kesenjangan digital, biaya implementasi teknologi juga menjadi tantangan besar, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah yang memiliki anggaran terbatas. Untuk mengadopsi teknologi dalam sistem pendidikan, sekolah harus melakukan investasi besar-besaran dalam infrastruktur seperti komputer, jaringan internet yang cepat, perangkat lunak manajemen pembelajaran, serta pelatihan guru. Bagi banyak sekolah di negara berkembang, biaya ini terlalu besar untuk diakomodasi.

 

Sebagai contoh, di banyak negara Afrika, lebih dari 70% sekolah tidak memiliki listrik yang memadai, menurut laporan dari World Bank, apalagi infrastruktur teknologi yang canggih. Hal yang sama juga terlihat di Indonesia. Meskipun pemerintah telah berusaha meningkatkan akses teknologi di sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), banyak sekolah di daerah pedesaan yang masih kesulitan untuk membeli perangkat keras yang dibutuhkan atau mengakses jaringan internet yang stabil. Akibatnya, banyak sekolah di wilayah tersebut yang belum bisa menerapkan pembelajaran berbasis teknologi secara maksimal.

BACA JUGA:
Menkominfo Johnny G. Plate Dorong Media Bertransformasi Melakukan Digitalisasi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More