Berani Mengkritik

Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo

MASIH segar dalam ingatan kita ‘Petisi Bulaksumur’. Pada mulanya adalah ‘Petisi Bulaksumur’. Para akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), yang tergabung di dalamnya, mengkritik Presiden Jokowi, yang dianggap telah melakukan tindakan-tindakan menyimpang dalam proses penyelenggaraan negara (cnnindonesia.com 31/1/2024). Peristiwa itu memantik kesadaran sejumlah akademisi lainnya untuk turut serta melakukan kritik terhadap Presiden Jokowi seperti dari UII Yogyakarta, UI Jakarta, Unpad Bandung, Unhas Makasar, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin (tribunnews.com 2/2/2024). Kritik yang sama pula datang dari sejumlah akademisi lainnya yang tidak sempat disebutkan di sini.

Para akademisi itu menyampaikan kritik secara terang-terangan dan dilakukan dalam kelompok pula. Mereka mempunyai pemahaman bersama bahwa Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, terutama menjelang akhir masa jabatannya, telah menyimpang dari prinsip-prinsip moral-etika, demokrasi, kerakyatan dan keadilan sosial dalam mengelola Negara. Mereka memandang, Presiden Jokowi, yang pada awal mula berkuasa, menelurkan dan melaksanakannya konsep pembangunan Revolusi Mental, kini tidak lagi konsisten dengan konsepnya itu.

BACA JUGA:
Hannah Arendt: Menilai Tindakan Politik dan Pencaharian Makna
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More