
Kolangkaling Aren Kado KKN Mahasiswi Unika St.Paulus Ruteng
MBELILING, Pojokbebas.com — Pohon enau/aren/raping menjadi tanaman unggulan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki beraneka manfaat ekonomis. Enau juga disebut pohon konservasi yang bernilai ekologis.
Di Flores, umumnya, pohon enau tumbuh liar di hutan, tanah ulayat masyarakat, kebun, di tepi sungai, bukit, lembah dan ngarai.
Pohon enau/raping juga disebut “pohon uang” karena seluruh bagian pohon enau dapat menghasilkan uang jika terampil mengolahnya. Mulai dari ijuk, daun, buah hingga isi batang dapat mengjasilkan uang.
Di tengah geliat pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, ijuk jadi barang mahal dan diburu. Ijuk dimanfaatkan untuk atap bangunan yang tampak naturalis. Ijuk juga bisa dibuat tali untuk konstruksi bangunan tertentu.
Selain ijuk, daun enau (lidi) bisa jadi bahan dekorasi naturalis dan sapu lidi yang bertahan lama dan ramah lingkungan.
Sejauh ini, yang paling diburu dari pohon enau hanyalah nira (air tetesan dari tangkai buah enau). Air nira diolah menjadi gula merah atau disuling menjadi bahan minuman tuak/sopi.