Memerangi Obesitas Dengan Diet Yang Tepat
Risiko penyakit dan kondisi mental maupun fisik ini membuat orang dengan obesitas kurang dapat mengembangkan kapasitas dirinya secara optimal. Sungguh sulit bagi penderita obesitas untuk berkompetisi di bidang kerjanya, karena obesitas menyebabkan penderita cenderung lebih cepat lelah, kurang enerjik, dan kecepatan bergeraknya relatif rendah jika dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal.
Memerangi obesitas
WHO mulai membunyikan alarm kewaspadaan tentang obesitas pada tahun 1990-an. Kampanye kesadaran masyarakat dimulai untuk menyadarkan para pembuat kebijakan, mitra sektor swasta, profesional medis dan masyarakat luas. Kesadaran dimunculkan bahwa obesitas merupakan “penyakit sosial dan lingkungan”, bukan sekedar persoalan pribadi. Kegemukan, obesitas dan dampaknya dalam berbagai dimensi kesehatan harus dianggap sebagai salah satu prioritas kesehatan masyarakat yang paling penting.
Obesitas itu dapat dicegah, dan bahkan dihilangkan. Pernyataan “Gemuk adalah kurus yang tertunda” tampaknya mengandung harapan, bahwa kondisi obesitas itu dapat dihilangkan dengan adanya kemauan dan komitmen dari penderita maupun lingkungannya. Banyak contoh kasus, diet yang sukses tidak saja berhasil menggemboskan obesitas, namun yang terpenting adalah menggembungkan kapasitas individu untuk mencapai performa optimal di dalam hidup kesehariannya. Meskipun banyak kisah sukses orang melakukan diet tertentu, namun tak sedikit juga cerita kegagalan diet yang harus berakhir di rumah sakit karena kesalahan dalam melakukan pengaturan pola makan. Lalu bagaimana sebenarnya diet yang paling cocok atau paling baik?