Venezuela di Persimpangan: Kegagalan Sosialisme Abad ke-21 dan Dampaknya Terhadap Masyarakat dan Ekonomi
Oleh Pascual Semaun, SVD – Misionero del Verbo Divino (Koordinator Pastoral Sosial Keuskupan Canindeyú y Mahasiswa Jurnalisme Universidad Americana-Paraguay)
Pendahuluan
Venezuela, negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, kini terperosok dalam krisis multidimensi yang mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan masyarakatnya. Sosialisme abad ke-21 yang diperkenalkan oleh Hugo Chávez pada tahun 1999 dan diteruskan oleh Nicolás Maduro sejak 2013, meskipun bertujuan untuk pemerataan sosial, malah berujung pada keruntuhan ekonomi dan kemerosotan demokrasi. Krisis ini memicu migrasi massal lebih dari 7 juta warga Venezuela, yang menjadi tantangan besar bagi negara-negara tetangga.
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan model sosialisme tersebut, mengidentifikasi faktor penyebab krisis, serta memberikan pelajaran dan solusi untuk mencegah terulangnya krisis serupa di negara lain.
Definisi Sosialisme Abad ke-21 dan Pendorongnya
Sosialisme abad ke-21 adalah suatu konsep politik dan ekonomi yang dipromosikan oleh Presiden Venezuela, Hugo Chávez, pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Model ini bertujuan untuk menggabungkan prinsip-prinsip sosialisme tradisional dengan karakteristik modern, guna merombak struktur ekonomi dan politik demi mencapai kesetaraan dan keadilan sosial. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang marginal melalui kebijakan redistribusi kekayaan dan penyediaan layanan sosial secara gratis, seperti pendidikan dan kesehatan.