Unipa Indonesia Berpartisipasi Aktif Dalam Ajang Konferensi Internasional Ilmu Komunikasi
“Ketika industrialisasi melekat pada media, hubungan antara media dan publik sangat mungkin berjalan tidak seimbang. Publik tidak lagi diposisikan sebagai pengakses informasi yang harus dilayani dan diperhatikan. Bahkan, publik ditempatkan sebagai komoditas yang kepentingan medianya seolah terabaikan. Akibatnya, banyak konten media yang mengesampingkan kepentingan publik karena hanya mengejar modal. Dari sini, tuntutan masyarakat untuk aktif dan kritis menjadi penting. Pada akhirnya, gerakan literasi media tidak lagi menjadi tuntutan yang dibuat-buat, tetapi menjadi kebutuhan agar publik sebagai pemilik sumber daya terlindungi kepentingannya,” jelas Dr. Gerry mengulas topik yang dipresentasikan di ajang konferensi internasional ilmu komunikasi tersebut.
Lebih lanjut Dr.Gerry menyatakan bahwa minat publik untuk belajar ilmu komunikasi terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini didukung juga oleh permintaan pasar kerja yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil di berbagai lembaga media dan industri kreatif ataupun konten creator yang tumbuh subur di kalangan milenial. Hampir semua perguruan tinggi di dunia meyakini prospek lulusan ilmu komunikasi memiliki peluang yang besar di pasar kerja termasuk dapat secara mandiri menciptakan lapangan kerja baru.