Tolak Rencana Pabrik Semen & Tambang Gamping di Manggarai Timur-NTT

Ketiga, Ir. Soekarno dan keluarganya diasingkan ke Kota Ende, Flores, selama empat tahun sejak 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938. Dari literatur, lingkungan alam, dan budaya di Kota Ende (Flores, NTT), Ir. Soekarno mendapat ilham Pancasila. “Aku sekedar menggali Pantja Sila dari Bumi Indonesia sendiri!” Begitu kalimat Presiden RI Soekarno pada peringatan lahirnya Pancasila, pada 2 Juni 1964 di Yogyakarta.

Pulau Flores adalah satu kesatuan ekosistem dan ‘Pulau Jurassic’, yang tumbuh sendiri jutaan tahun dari perut bumi. Flores dan sekitarnya adalah perekat  tiga lempengan raksasa dunia-Eurasia, Pasifik, dan Australia. Menurut UNESCO (1991), zona Labuan Bajo, Flores sekitarnya ialah ‘the center of Indonesian Archipelago’. Maka kawasan Flores, Komodo, Rinca, dan sekitarnya, jangan dirusak oleh kegiatan penambangan apa pun dan pabrik semen.

Keempat, rencana pabrik semen dan penambangan gamping di  Matim, NTT, melibatkan warga-negara asing dan perusahan asing asal Tiongkok. Ahli gamping asal Swedi, Fredrik Sahlström (2019) dan koleganya asal University of Cape Town (Afrika Selatan) dan Institut für Mineralogie (Jerman) merilis hasil riset tentang kandungan rare-earth-elements (REE) pada batu-gamping di Swedia. Ahli limestones Jayagopal Madhavaraju dkk (2012) juga merilis hasil riset serupa di Meksiko.

BACA JUGA:
Obor Mas Muluskan Usaha Pedagang Songke Yakobus Harus di  Manggarai Timur
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More