Tebak Aku Mau Kemana?*

Oleh: Yosep Bala Makin

Kekuatan magisnya akan tampak yang dipengaruhi oleh siapa yang menghasilkan ’kata’, itu, tujuan ’kata’ itu dipilih, dan dalam situasi yang sangat khusus.

Dalam hal ini pilihan kata atau diksi menjadi penting dalam berkomunikasi. Salah dalam pemilihan kata/diksi akan dapat berakibat fatal.

Yakni secara sederhanya, orang tidak dapat mengerti maka sama sekali tidak bereaksi dengan aksi.

Seseorang akan diberi cap: gila, edan, tidak sopan, tidak beretika, karena salah dalam pemilihan diksinya ketika berkomunikasi dengan seseorang dalam situasi tertentu dan tidak dapat membedakan dengan siapa sebagai mitra bicaranya.

Pemilihan diksi yang tepat selalu akan diberi respon positif: tertawa, senyum, gembira. Pemilihan diksi yang tidak tepat dapat pula diberi respon negatif: marah, kecewa, menangis dengan aksi membentak-bentak.

Selain itu juga orang lain boleh mendengarkan tetapi tidak mengerti: apa maksudnya, kepada siapa, dari mana, untuk apa karena bukan diperuntukkan kepadanya.

Maka satu ’kata’ tidak hanya memiliki makna/arti secara leksikal – ilmu pengetahuan – tetapi lebih dari itu menyimpan daya gaib/magis.

BACA JUGA:
Panen 34 Ton Jagung, Camat Laut Agus Supratman: Saya Buat Dulu Lalu Bicara, Jangan Bicara Dulu Baru Buat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More