Tebak Aku Mau Kemana?*

Oleh: Yosep Bala Makin

Terkesan, enteng saja dijalani dan enteng pula diakhiri. Akan seperti apakah hidup ini nanti? Kelak dan kekelakan itu jadi persoalan mahaluas yang sulit ditemukan cara mengakhiri titik akhir dan batas akhir sebagai finish.

Dapat terekam bahwa hidup mahaluas ini diselubungi dengan situasi alam, situasi sosial, dan situasi pribadi. Kesesuaian semua situasi seakan membentuk gumpalan maut yang menakutkan dan datang menimpah manusia.

Maka hidup tak boleh ditebak seperti sebuah permainan tebak-tebakan. VA sendiri belum mendapatkan tebakan pemirsa, tebakan teman-teman kerja seprofesinya, dan tebakan pembaca (netizennya).

Hidupnya sudah diakhiri dengan peristiwa kecelakaan tunggal yang merenggut nyawanya. Hidupnya telah berakhir. Tebakan tetap menjadi tebakan.

Tebakan teman-temannya belum terbaca, komentar iseng dan lucu belum sempat dibalas. Semuanya berakhir masih di sebuah perjalanan.

Kata orang, hidup ini mahaluas, nyata dan menyimpan misteri, dan tak mudah diisi penuh tak sepenuh cinta dari yang di atas dan padat tak sepadat seperti seseorang menuangkan air di gelas.

BACA JUGA:
Sejenak Bersama RP. Ernst Waser, SVD  Pencetus Misionaris Fidei Donum Flores ke Swiss dan Eropa
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More