Ketujuh, Hindari mencap siswa dengan label buruk. Seringkali guru memberikan label negatif kepada siswa saat memarahinya. Seperti memanggil dengan sebutan “ anak nakal”, “ anak bandel”, “ pembolos”, “ tukang ribut”, “ tukang bolos”, “ pasien rumah sakit”, dan label lainnya yang menggambarkan kenakalan sianak. Hal ini tidak langsung memperbaiki, malah dapat berpengaruh pada psikologis siswa. Dimana dengan label yang diberikan tersebut siswa malah menganggap kenakalan yang ia lakukan adalah bagian dari dirinya, sehingga ia akan terus melakukan kenakalan tersebut secara terus menerus.
Kedelapan, Menerapkan hukuman dengan tepat. Pemberian hukuman kepada siswa juga harus dipergunakan dengan tepat. Jika siswa tidak disiplin di kelas hanya dengan meribut atau berbicara saat jam pelajaran, maka cukup dengan memberi teguran kepada siswa. Tidak diperlukan memberikan hukuman yang berat kepada siswa hanya karena pelanggaran kecil yang dilakukannya. Hal ini sebaiknya juga ditetapkan pada cara mengatasi siswa yang melanggar tata tertib sekolah.