Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Matim (bagian 2 dari 4 tulisan)

 

Ket.Foto | Servas Pandur

 

Oleh: Servas Pandur (Direktur Risk Consulting Group (RCG), Jakarta)

Agustus 2016 di Kantor Gedung TR, Jl Ampera, Jakarta Selatan, Marsekal Madya TNI (Purn) Teddy Rusdy bercerita bahwa sering dalam operasi di sekitar Flores-Blok Masela, peralatan navigasi ‘black-out’; Belum ada penjelasan ilmiah dan alamiah perihal ini, menurut Marsda TNI (Purn) Teddy Rusdy, kecuali sesuai amanat alinea ke-3 dan ke-4 Pembukaan UUD 1945 yakni ‘berkat rakhmat Allah’.

Akhir 1970-an, sebagai Paban VIII Staf Intel Hankam dan Direktur E BAIS, Letkol Teddy Rusdy datang ke markas pasukan kontra-teror GSG-9 Jerman dan bertemu pendirinya, Kolonel Ulrich Wagner. Kunjungan itu berkaitan dengan rencana pembentukan pasukan khusus kontra-teror pertama Negara RI—persiapan personil, sistem senjata, pelatihan dan pendidikan. Hasilnya, pengiriman dua anggota KOPASSUS ke pelatihan GSG-9 yakni Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan dan Kapten Inf. Prabowo Subianto sebagai jejak-awal pasukan kontra-teror Negara RI.

BACA JUGA:
Catatan Sederhana Tentang Tanah HGU Nangahale
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More