
Rare Earth Elements (REE) & Rencana Tambang Gamping Di Kab. Matim
Oleh: Servas Pandur (Direktur Risk Consulting Group [RCG], Jakarta)
Tahun 1980, Teddy Rusdy menjalin kontak langsung dengan rekannya di jajaran Intelijen Israel (Mossad). Ketika masih Letnan Muda Udara I 1960-an, Teddy Rusdy ditugaskan oleh pimpinan Leo Watimena dalam Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) karena ia terbaik dalam navigasi dan operasi radio-silent. Teddy Rusdy misalnya melakukan terbang pesawat tempur cross-country sejauh 1.500 mil tanpa peta, kecuali sketsa dan pemetaan posisi bintang dan bulan.
Selain pesan Marsekal Madya TNI (Purn) Teddy Rusdy (2016) tersebut di atas, berikut diuraikan pengalaman Ir. Soekarno, Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia, tahun 1934-1938, riset ahli bio-geografi Alfred Russel Wallace (1869), ahli-ahli evolusi dan migrasi manusia, ahli-ahli UNESCO (organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa), ahli-ahli Komodo, dan foto satelit badan antariksa NASA dari Amerika Serikat (AS).
Tujuannya, memberi suatu gambaran bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah khususnya, agar tidak gegabah dan tidak berisiko dalam mendesain dan merilis kebijakan investasi di kawasan Komodo, Rinca, Padar, Timor dan Flores sekitarnya. Tiap pilihan kebijakan investasi di kawasan-kawasan ini, termasuk aliran investasi asing asal Tiongkok dalam (rencana) pembangunan pabrik semen dan tambang gamping di Kab. Matim, Flores, (NTT), harus benar-benar sesuai dengan dan merawat sejarah, situs budaya, karakter daerah, wilayah, flora-fauna, alam lingkungan, dan masyarakat di Kab. Matim dan Flores umumnya.