Pancasila dan Budaya Manggarai, Falsafah Hidup Penghuni Bumi Nuca Lale (Bagian 2)
(Salah Satu Akar Pancasila sebagai Dasar Negara Bukan Sebagai Pilar Negara)
Jadi Rumah gendang memiliki filosofi yang memiliki dimensi empiris dan supraempiris yaitu:
Satu. Fislosofi bentuk bangunan yaitu berbentuk segi lima artinya symbol lima nilai dasar dalam kehidupan kebudayaan Manggarai terintegrasi dalam konsep Gendang. Konsep gendang harus memiliki lima unsur yaitu gendang one, compang ndari bersama Natas bate labar, wae bate teku, uma bate duat dan Boa leluhur.
Dua. Filosofi bongkok atau tiang utama artinya orang Manggarai memiliki persatuan yang kokoh dalam satu kesatuan: satu dalam kepercayaan yaitu Mori Kraeng, satu dalam budaya, satu dalam falsafah hidup hiang Mori Kraeng, hiang hae ata,pola cama mendo tenteng cama geal,loeh loke basa tara,kete api one tela galang peang, neka mendo doa, cama po’e ngger one agu cama lewang ngger pe’ang, neka lage alu, neka lengga wakah, neka hembur le agu neka tebur lau.
Tiga. Filosofi jari-jari atap rumah gendang yang sama jaraknya artinya keadilan, pemerataan kesejahteraan. Setiap manusia memiliki hak yang sama. Kayu jari-jari semua tertuju pada tiang utama artinya semua perjuang manusia dan hasil perjuang manusia serta hidup manusia itu sendiri berasal dari Allah, lalu kembali kepada Allah karena semua manusia harus sujud kepada Allah dan bersyukur atas semuanya.