Mengapa Gereja Mati-Matian Miliki Nangahale?
Oleh P. Dr. Alexander Jabadu, SVD, Dosen IFTK Ledalero.
Ini hasil dari Otak Jenius seorang putera Jerman St. Arnoldus Janssen dan diikuti oleh SVD anak buahnya sewaktu mereka bermisi di seluruh dunia termasuk di Flores, termasuk di Maumere, dengan membeli tanah Nangahale dan tanah Patiahu yang dijual oleh penjajah Belanda kala itu untuk tujuan menyuplai makanan dan minuman para calon missionaris di Ritapiret dan di Ledalero yang nanti melayani umat Allah.
Para Romo SVD dan para Romo di Flores yang anda kenal dan sedang melayani anda telah diberi makan PERUTNYA oleh tanah Nangahale dan Patiahu yang diberi oleh SVD, anak buah St. Arnoldus Janssen dari Jerman.
Dan INI BUKAN BISNIS seperti yang dituduhkan atau di salah-mengerti oleh banyak orang.
Sebaliknya, ini karya Misi keselamatan dari Allah via SVD – via Gereja termasuk saat ini via Gereja Keuskupan Maumere.
Yang persoalkan tanah HGU Nangahale dan Tanah HGU Patiahu lawan karya Allah sendiri. Hati-hati!!
Semua Umat Katolik, para Pater dan para Romo Gereja Nusa Tenggara seharusnya BERSYUKUR dan BERTERIMAKASIH karena Gereja Katolik Nusa Tenggara telah dibangun, didesain dan diletakkan dasar-dasarnya oleh sebuah tarekat misi dengan ETOS misi Gereja Jerman via seorang puteranya yaitu St. Arnoldus Janssen. Jangan menjadi seperti kacang lupa kulit. Terkutuk nanti. Ingat kacang yang sombong, lupa kulitnya sendiri lalu tinggal di dalam karung akan dimasak jadi sayur. Karena itu, Hati-hati.***