Memelihara Citra Allah di Pasar Kehidupan

Tuhan juga tak menyangkal bahwa dunia ini bagai sebuah pasar. Namun kata Yesus minggu yang silam bahwa  karena merupakan sebuah pasar, maka kita semua adalah orang-orang berhutang, dengan kadar hutang yang berbeda-beda. Dan justru karena dunia ini bagai sebuah pasar, maka potensi menganggur dan kehilangan hidup masa depan sangat terbuka lebar, karena tak ada upah yang diberikan. Satu-satunya jalan menenun masa depan di pasar kehidupan seperti ini adalah berjuang memelihara citra Allah dan memancarkannya dalam spiritualitas pengampunan dan kemurahan hati dalam hidup bersama, kendati mungkin dirasa berat. Sebab menenun hidup seperti ini berakibat baik bukan hanya untuk orang lain, melainkan terutama untuk diri sendiri.

Dan oleh karena itu, walau kita ini hanyalah hamba yang berhutang, janganlah menjadi hamba serakah yang berhutang 10.000 talenta. Walau kita ini hanyalah penganggur yang dipekerjakan, jangan merasa keringat kita yang membuat kita layak mendapatkan upah yang sepadan. Walau kita ini hanyalah penganggur di pasar, janganlah hati kita tertutup atas karya keselamatan Tuhan, bagai anak yang tak menari walau telah ditiup seruling.

BACA JUGA:
Mempersiapkan Generasi Tangguh
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More