Martabat Manusia
***
Jalan penyelesaian Yesus sangat menantang. Namun inilah jalan yang ditawarkan Allah demi terciptanya sebuah potret Gereja yang adalah keluarga Allah, sebuah komunitas yang bersaudara dan bersaudari. Sebab banyak komunitas hancur karena cara penyelesaian masalah tidak dilakukan dengan pendekatan personal, tidak menghargai martabat, tidak dijiwai cinta dan persaudaraan, melainkan justru dengan cara-cara primitif: gossip murahan, menyebarkan isu sembarangan, seraya menutup-nutupi siapa penyebarnya, karena ketiadaan buti obyektif. Banyak kebencian yang tercipta tanpa sebab; hubungan persaudaraan yang begitu indah sering menjadi porak poranda dalam hidup bersama, sejatinya karena orang lebih senang mendengar isu, dan dibuai oleh gosip, tanpa mencari kebenaran yang obyektif melalui pendekatan personal penuh persaudaraan.
Di era digital, di mana manusia modern seakan kehilangan daya kritis; tidak lagi bisa berpikir obyektif, dan cenderung memamah setiap isu dan gossip murahan tentang khabar buruk dan bukan khabar baik (injil); serta menyebarkannya secara sembarangan di group-group Whatsapp ataupun facebook; sabda Yesus hari ini bagai pisau pemangkas.