Martabat Manusia

Keempat, pendekatan personal di bawah empat mata, dimaksud oleh Yesus, agar cinta dan persaudaraan tetap merupakan semangat dasar yang menjiwai setiap penyelesaian persoalan, supaya dengan itu, kecenderungan untuk menghakimi orang lain, yang belum diketahui bobot kesalahannya, bisa dicegah, sebagaimana dilansir Paulus dalam bacaan II hari ini.

Demi cinta dan persaudaraan itu, Yesus kemudian memberikan resep lebih lanjut, bahwa bila ternyata pendekatan personal empat mata tak sanggup menolong dalam mengatasi persoalan, langkah-langkah berikut bisa ditempuh dengan catatan harus tetap setia menapaki setiap anak tangga penyelesaian, yakni melalui pendekatan kelompok kecil, dan bila tidak berhasil berulah membawanya dalam pendekatan publik. Bagi Yesus menghukum seseorang sebagai orang yang tak mengenal Allah, haruslah merupakan jalan terakhir, setelah semua anak tangga penyelesaian dilalui. Sebab bagaimanapun, menghakimi secara sembarangan selalu bernuansa negatip: menuduh pihak lain sebagai terdakwa, yang belum tentu bersalah; dan membenarkan yang lainnya, yang mungkin berada pada pihak yang seharusnya didakwa.

BACA JUGA:
Memelihara Citra Allah di Pasar Kehidupan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More